Tiba-tiba kepikiran aja, semenjak marak di koran 'Global Warning' belum lagi beberapa gunung api di Indonesia yang siap meletus, ditambah kejadian kemarin 'Rainy days and traffic jam'...
Menempuh japati-pasteur biasanya dilewati hanya dengan mengemudi mobil selama 10-15menit lewat jalan layang, tapi kali ini dilewati dengan 1 jam dan 15 menit. Kemacetan bermula dari tengah jalan layang pasupati sampai lampu merah menuju mulut tol pasteur, dan semuanya jalan 'merayap'... ya kesal, bensin sudah warning kuning pula *wew* :|
Hasil percakapan dengan bapak pengisi minyak bensin, diketahuilah bahwa penyebabnya 'banjir'. Bukan hanya jakarta 'hujan identik dengan banjir dan macet' tapi bandung juga, walau tak separah jakarta jika hujan besar pasti lah kawasan 'bandung trade center' menjadi kubangan air dengan ketinggan diatas lutut orang dewasa, sehingga otomatis stack seluruh mobil sebelum kubangan tsb.
Pantas saja project pembangunan bandung utara ditolak mentah-mentah oleh masyarakat kota kembang, bayangkan jika semua itu jadi dibangun dan seluruh penyerap air menjadi beton besi bertingkat? apa yang akan terjadi?
Bagaimana caranya supaya BTC sebagai kubangan tidak banjir, selokan kah yg kurang atau apa? rasanya malu dengan negara lain bandung kota kembang aja banjir apalagi jakarta metropolitan yang udah jadi bulan-bulanan banjir...
Ya... ujung akhirnya memang kiamat, seluruh bumi rusak. Tapi tidak adakah cara yang lebih baik untuk menyelamatkan dunia dan kehidupan manusia saat ini dan mendatang?
*thanks to relawan yang peduli sama alam, semoga usaha kalian menyelamatkan bumi khususnya berhasil*
-weet@-
Menempuh japati-pasteur biasanya dilewati hanya dengan mengemudi mobil selama 10-15menit lewat jalan layang, tapi kali ini dilewati dengan 1 jam dan 15 menit. Kemacetan bermula dari tengah jalan layang pasupati sampai lampu merah menuju mulut tol pasteur, dan semuanya jalan 'merayap'... ya kesal, bensin sudah warning kuning pula *wew* :|
Hasil percakapan dengan bapak pengisi minyak bensin, diketahuilah bahwa penyebabnya 'banjir'. Bukan hanya jakarta 'hujan identik dengan banjir dan macet' tapi bandung juga, walau tak separah jakarta jika hujan besar pasti lah kawasan 'bandung trade center' menjadi kubangan air dengan ketinggan diatas lutut orang dewasa, sehingga otomatis stack seluruh mobil sebelum kubangan tsb.
Pantas saja project pembangunan bandung utara ditolak mentah-mentah oleh masyarakat kota kembang, bayangkan jika semua itu jadi dibangun dan seluruh penyerap air menjadi beton besi bertingkat? apa yang akan terjadi?
Bagaimana caranya supaya BTC sebagai kubangan tidak banjir, selokan kah yg kurang atau apa? rasanya malu dengan negara lain bandung kota kembang aja banjir apalagi jakarta metropolitan yang udah jadi bulan-bulanan banjir...
Ya... ujung akhirnya memang kiamat, seluruh bumi rusak. Tapi tidak adakah cara yang lebih baik untuk menyelamatkan dunia dan kehidupan manusia saat ini dan mendatang?
*thanks to relawan yang peduli sama alam, semoga usaha kalian menyelamatkan bumi khususnya berhasil*
-weet@-
posted by weeta_dicky at 2:34 PM
